Bagaimana Cara Bersikap Saat Suami Menuntut Keturunan

Pernikahan & Keluarga, 14 November 2022

Pertanyaan:

Pernikahan saya baru akan menginjak 2 tahun bulan januari nanti, sebelum menikah suami saya tidak jujur bahwa dia mempunyai hutang yang besar, baru setelah 3 bulan menikah dia jujur kepada saya dia mempunyai hutang yang cukup besar. Dia bekerja serabutan sedangkan saya memiliki pekerjaan tetap. selama ini dia tidak pernah memberikan nafkah kepada saya karena di pakai untuk membayar hutang, sedangkan gaji saya yang pas2 an juga di pakai untuk menutupi hutang nya. Saya belum di karuniai keturunan sedangkan suami saya sangat menginginkan keturunan kata nya untuk penyemangat hidup dia. kadang dia suka bilng kalau dia tidak punya arah hidup merasa seperti sendiri, sedangkan saya sudah membantu dy dengan hutang2 dan biaya kehidupan nya, akhir nya saya menjadi ribut. Dia terus menuntut untuk mempunyai keturunan, bagaimana saya harus bersikap?,  saya juga ingin mempunyai keturunan tapi mungkin allah belum mengijinkan karena kondisi ekonomi yang belum stabil. bagaimana saya harus menenangkan suami saya?



-- Edo (Jakarta)

Jawaban:

Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.

Sebaiknya suami anda mengetahui status anak dalam pandangan al Quran. Bahwa anak bisa menjadi hiasan, fitnah, musuh dan penyejuk mata. Apakah suami anda telah siap dengan kehadiran anak dengan segala tanggung jawabnya? seperti nafkah, pendidikan dan lain sebagainya.

Allah menjelaskan status anak dalam al Quran:

  1. Anak adalah hiasan dalam surat Ali Imran ayat 14:
    زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ
    “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”
  2. Anak adalah fitnah dalam surat Al Anfal ayat 28:
    وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْم
    Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.”
  3. Anak adalah musuh dalam surat At Taghabun ayat 14:
    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْۚ وَاِنْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
    Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah MahaPengampun, Mahapenyayang.”
  4. Anak adalah penyejuk mata dalam surat Al Furqan ayat 74:
    وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
    Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Kehadiran anak adalah kehendak Allah swt. Kehendak Allah pasti yang terbaik. Jika sekarang belum dihadirkan anak dalam keluarga anda, maka itulah yang terbaik untuk anda, maka nikmatilah. Bisa jadi kita menghendaki sesuatu yang menurut kita itu baik, tapi bisa jadi itu tidak baik menurut Allah. Bisa jadi Allah menghendaki sesuatu atas kita, menurut kita tidak baik, tapi bisa jadi itulah yang terbaik dimata Allah. Allah swt berfirman:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah:216)

Sebaiknya anda dan suami menerima takdir Allah yang sampai hari ini belum memberikan keturunan. Sebaiknya anda dan suami memantaskan diri untuk untuk menjadi orang tua agar Allah memberikan kepercayaan kepada anda keturunan. Allah maha tahu yang terbaik untuk keluarga anda. wallahu a’lam bishowab. (as)



-- Amin Syukroni, Lc