Assalamualaikum, ijin bertanya saya mengalami kegagalan dalam sebuah hubungan kemudian saya memutuskan untuk ingin segera menikah tetapi blm ada jodoh nya, lalu untuk memantapkan hati saya, saya melakukan shalat istikharah baru 1x. Setelah shalat istikharah saya selalu terfikirkan salah 1 lawan jenis yang saya kenal sampai sekarang, saya belum melakukan shalat istikharah lagi karena masih haid. Mohon petunjuk nya ustad apa kah hal tersebut jawaban dr shalat istikharah saya atau istikharah jawaban nya seperti apa?
Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.
Ketika akal manusia tidak dapat menjangkau, dan akal tidak lagi mampu memutuskan perkara, maka jalan istikharah adalah pilihan tepat, yaitu mengharap petunjuk Allah untuk memberi solusi. Biarlah Allah memberikan pilihan dan anda menjalaninya dengan mantap dan yakin. ingat keputusan Allah adalah keputusan terbaik bagi hambaNya. Pilihan dan kehendak Allah pasti yang terbaik. Allah swt berfirman:
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia) ( QS. Al Qashas:68)
Rasulullah saw mengajarkan istikharah kepada sahabatnya dalam segala urusan,bukan hanya urusan nikah saja.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كُلِّهَا ، كَمَا يُعَلِّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ « إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ »
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengajari para sahabatnya shalat istikhoroh dalam setiap urusan. Beliau mengajari shalat ini sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur’an. Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a: “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya.” (HR. Bukhari)
Istikharah dilakukan untuk mendapatkan kemantapan hati dalam mengambil salah satu dari dua pilihan atau lebih. Kemantapan hati bisa ditandai dengan mimpi atau bukan. Walaupun tidak ditampakkan dalam mimpi tapi sudah diberikan kemantapan hati, maka itulah yang harus jadikan pilihan.
Satu hal yang harus diwaspadai adalah adanya kemantapan hati yang mengajak kepada jalan yang melanggar syariat Allah. Bisa jadi itu bukan kemantapan hati dari Allah, bisa jadi itu adalah godaan dan rayuan syaitan. Misal keinginan yang tinggi untuk berpacaran dengan orang yang tiba-tiba muncul dalan ingatan.
Jika anda punya hasrat menikah dengan seorang laki-laki tertentu, maka carilah jalan secara islami untuk menyampaikannya. Mintalah tolong kepada pihak ketiga untuk menjajaginya. Bila gayung bersambut, berarti itulah jodoh anda, bila tidak bersambut maka laki-laki itu bukan jodoh anda. Wallahu a’lam bishawab. (as)