Assalammualaikum wr wb
Mau tanya dong pak ustad soal pernikahan yang nama istilah nya mlumah murep??
Jadi gini saya punya pasangan sekota beda desa. Kemudian salah satu dari saudara kakak dari ibu saya tinggal satu desa dengan calon istri gimana itu pak apa boleh di lanjut apa tidak sekian dan terimakasih
Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.
Mlumah murep adalah mitos adat yang berisi pantangan atau larangan pernikahan apabila sang calon pengantin memiliki saudara yang sudah menikah degan orang sedesanya. Misal seorang perempuan dari desa A, mau menikah dengan seorang laki-laki yang tinggal di desa B. ternyata di desa B, ada saudarannya yang sudah menikah di desa B. Maka perempuan itu tidak boleh menikah dengan laki-laki yang di desa B itu.
Mitos ini jika dilanggar akan menyebakan terjadinya keburukan pada pasangan itu. Dalam agama Islam tidak dikenal dengan mitos mlumah murep. Dimana baik dan buruk dikaitkan dengan mitos. Karena tidak ada yang mengetahui masa depan dan perkara gaib kecuai Allah swt. Allah ta’ala berfirman,
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
“Katakanlah : “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan” (QS. An-Naml: 65).
Allah swt juga berfirman:
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا
“Dan tidak ada jiwa yang mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya esok hari” (QS. Luqman: 34).
Tradisi yang dibuat oleh manusia yang tidak sesuai dengan agama harus ditinggalkan. Jangan sampai kita mengikuti tradisi yang tidak sesuai agama. Allah swt berfirman:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آَبَاءَنَا
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami” (QS. Al Baqarah: 170).
Karena itu tidak mengapa jika mitos mlumah murep dilanggar karena tidak sesuai dengan agama.
Kebaikan dan keburukan terjadi sesuai dengan ketentuan Allah. Bukan manusia yang menentukan. Rasulullah saw bersabda:
Rasulullah saw bersabda:
عَنْ أَبِي العَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ: خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً فَقَالَ لِي: (( يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باِللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي
Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’” (HR. Tirmidzi, dan ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih).
wallahu a’lam bishowab. (as)