Saya menikah siri dlm keadaan hamil dan skrg anak saya dah tk. dah 8 thn berjln saya selalu menerima apa yg mejd keputusan suami. saat ini suami saya dah pensiun otomatis kembali kpd keluarganya. anak pertama ma kedua dah menikah dr pihak suami dan yg ketiga seumuran dgn anak saya yg kedua. kami memiliki sama sama punya anak tiga sp pd akhirnya kami pun punya anak ke empat dari hasil saya ma suami yg menikah siri saat ini. krn anak saya masih tk hasil dari suami akan bekerja kembali. sp bekerja kembali suami pun akan spt dl hanya bisa kesaya beberapa hari saja. utk hari raya bln puasa pasti plg kesana. yg menjd pertanyaan saya apakah saya hrs blg sejujurnya utk isyri yg pertama demi status anak saya ma suami. krn anaknya yg dua dr yg disana wanita dah pd menikah. tapi takut jf sp yg disana tau otomatis yg disana tdk akan peduli lg ma suaminya krn dah berkhianat. jujur saya dilema akankah terus diam menerima atau saya hrs bertindak tdk bisa spt ini trus
Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.
Untuk menjamin masa depan anda dan anak-anak anda, sebaiknya anda menyampaikan kepada suami untuk tajdid nikah di KUA. Tujuannya untuk menjamin adanya perlindungan hukum agama dan Negara untuk anda dan anak-anak anda.
Yang terpenting untuk anda saat ini adalah mensahkan status pernikahan anda di mata hukum Negara. Adapun keinginan anda untuk menyampaikan status anda sebagai isteri muda kepada isteri tua bisa anda tunda sampai anda memiliki kepastian hukum status anda..
Jika status anda sebagai isteri muda diketahui oleh isteri tua suami anda dan juga diketahui oleh anak-anaknya, sementara status anda masih sebagi iseri siri, anda akan kalah jika terjadi masalah hukum. Tetapi jika anda sudah menikah secara formal di KUA, posisi anda dan anak-anak akan kuat dimata hukum. Itulah pentingnya memformalkan pernikahan anda secara hukum Negara. Setelah itu, silahkan anda menyampaikan status anda ke isteri tua dan anak-anaknya atau tidak. Wallahu a’lam bishowab. (as)