Suami Kecanduan Judi Online

Pernikahan & Keluarga, 6 Agustus 2024

Pertanyaan:

Assalamualaikum, selamat sore Bapak/Ibu. Saya ingin berkonsultasi terkait rumah tangga yang saya jalani selama 4 tahun ini. Ini pernikahan saya yang ke-2 setelah sebelumnya saya pernah menikah dan mempunyai anak namun bercerai karena KDRT dan perselingkuhan.

Sebelum menikah saya benar2 tidak tahu bahwa suami saya suka berjudi online. Setelah menikah pun dia masih bermain judi tanpa sepengetahuan saya. Beberapa bulan setelah menikah saya baru mengetahui dia suka berjudi karena dia sering diam2 mengambil uang simpanan dan sering berbohong uangnya hilang, belakangan saya tahu uang2 itu tidak hilang tapi digunakan utk berjudi. Saya kecewa dan saya ungkapkan pada suami, saya minta dia berhenti. Dia minta maaf dan bilang coba berhenti, tapi sampai 4 tahun ini sama sekali tidak berhenti malah terus mencari cara agar dia bisa mengelabui saya dan berbohong pada saya.

Selama 4 tahun ini kami sering ribut gara2 hal tersebut, suami minta maaf berkali2 sudah janji mau bertobat tapi nyatanya tidak. Hingga saat ini dia rela terlilit hutang untuk memenuhi hasrat judi nya dan selama ini saya yg mengcover hutang2nya.

Kemarin, saya kumpulkan lagi bukti dia berhutang jutaan untuk judi, tapi energi saya untuk kesal atau menegur sudah tidak ada. Dalam hati kecil saya sangat ingin berpisah, namun yang memberatkan hati adalah saya tidak mau menyandang status janda utk kedua kalinya. Saya tidak mau terus memaklumi hobi judi suami, saya juga sudah lelah harus ikut menanggung akibat dari apa yg dia perbuat. Terakhir dia memohon tidak mau saya ceraikan dan berjanji bertobat dengan sungguh dia bilang, tapi saya sudah tidak percaya. Berat untuk bercerai karena saya tidak mau menyandang status janda utk kedua kalinya, tapi berat juga untuk bertahan karena takut tabiatnya tidak bisa berubah dan menjadi bom waktu yang suatu saat datang kehancuran yang dahsyat dari judi tersebut. Saya harus bagaimana?



-- Tria Fitriani (Tasikmalaya)

Jawaban:

Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.

Sesuatu yang membuat kecanduan dan ketagihan pasti merusak otak dan memupuk khayalan dan fatamorgana. Otaknya dibikin tumpul dan tidak bisa berfikir sehat. Sementara hati dan perasaanya dibikin sakit dengan keinginan yang harus terpenuhi terus menerus.

Orang bisa sembuh dari kecanduan bila telah ditimpa sesuatu yang menyakitkan dirinya, baik menyakitkan secara fisik atau secara mental. Seperti perokok, peminum dan pengguna narkoba akan berhenti manakala dia divonis sakit. Rasa sakit ini yang menyadarkan otaknya dan mencegah dirinya dari perilaku buruk tersebut.. Karena itu kami memberi saran kepada ada beberapa saran,antara lain:

  1. Biarkan suami anda merasakan akibat buruk dari judi online. Selama anda menolong meringankan akibatnya, maka dia akan merasa baik-baik saja. Dia tidak akan pernah merasakan sakit akibat perbuatannya. Tidak menanggung derita dan beratnya menanggung hutang dan malunya dikejar penagih hutang. Abaiakan rasa kasihan anda kepada suami. Karena hanya itu yang bisa membantunya sadar dari perbuatannya.
  2. Jangan anda menunjukkan rasa iba dan rasa butuh kepadanya, tunjukkan bahwa anda bisa tegar tanpa dirinya. Orang yang kecanduan akan butuh sandaran. Bukan anda yang butuh sandaran kepadanya. Dengan tindakan tegas yang anda berikan kepadanya, dia akan melemah dihadapan anda, karena dia lebih butuh anda daripada anda yang butuh kepadanya.
  3. Keluarga yang baik adalah keluarga yang dibangun diatas sikap saling membantu dan mendukung. Sikap saling percaya dan jujur. Jika tidak ada saling membantu dan mendukung, pasti ada salah satu yang menderita dan yang lain bahagia, diatas penderitaan orang lain. Jika tidak ada saling percaya dan jujur, pasti keluarga itu akan hidup dalam tekanan dan kecurigaan yang mnguras energi dan berdampak pada perselisihan dan permusuhan. Dari keluarga seperti itu, apa yang bisa diharapkan.
  4. Jika segala upaya memperbaiki suami tidak membuahkan hasil. Hanya ada dua pilihan. Bersabar dengan segala kebaikan dan keburukan suami sampai datang masanya Allah mengubah perangainya. Atau anda menggugat cerai. Anda yang paling mengerti dampak baik dan buruk dari keputusan yang anda ambil. Ambillah keputusan yang terbaik baik diri dan anak-anak dari sisi dunia dan akhirat.

Demikian yang bisa disampaikan. Semoga bermanfaat. wallahu a’lam bishowab. (as)



-- Amin Syukroni, Lc