Assalamu'alaikum wr wb. saya mau tanya, menurut hadits harta/uang dari hasil membekam adalah Hina, mohon penjelasannya ustadz. karena saya dokter yang melakukan praktek bekam juga, sehingga saya hentikan praktek bekam saya, padahal bekam fardhu kifayah dan saya ragu menarik biaya, sehingga saya hentikan praktek bekam. terimakasih
Wassalam
Wassalamualaikum wr wb.
Pak dr Dony yang dirahmati ALLAH.
Mengambil upah dari bekam itu boleh boleh saja karena RasuluLLAH saw sendiri pernah dibekam dan memberi upah kepada yang membekam beliau;
1. Larangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dari penghasilan praktisi bekam tidaklah bersifat haram, tetapi makruh. Sebab, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri pernah berbekam dan memberikan upah orang yang membekamnya itu sebagaimana disebutkan oleh hadits-hadits berikut ini.
a. Hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu,
اØÙ’تَجَمَ النَّبÙيّ٠وَأَعْطَى الَّذÙÙŠ ØÙŽØ¬ÙŽÙ…َه٠وَلَوْ كَانَ ØÙŽØ±ÙŽØ§Ù…ًا لَمْ ÙŠÙØ¹Ù’Ø·ÙÙ‡Ù
“Nabi berbekam dan memberikan upah kepada pembekamnya. Sekiranya haram, tentu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak akan memberikan upahnya.” (Muttafaq ‘alaih)
Pada riwayat Muslim rahimahullah lainnya,
ØÙŽØ¬ÙŽÙ…ÙŽ النَّبÙيَّ عَبْدٌ Ù„ÙØ¨ÙŽÙ†ÙÙŠ بَيَاضَةَ Ùَأَعْطَاه٠النَّبÙيّ٠, أَجْرَه٠وَكَلَّمَ Ø³ÙŽÙŠÙ‘ÙØ¯ÙŽÙ‡Ù ÙَخَÙÙ‘ÙŽÙÙŽ عَنْه٠مÙنْ ضَرÙيبَتÙÙ‡Ù, وَلَوْ كَانَ Ø³ÙØÙ’ØªÙ‹Ø§ لَمْ ÙŠÙØ¹Ù’Ø·Ùه٠النَّبÙيّÙ
“Seorang budak milik bani Bayadhah membekam Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, lantas Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan upahnya dan melobi tuannya sehingga tuannya meringankan setoran kharaj3 yang harus dibayarkannya. Sekiranya haram, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak akan memberi upahnya.”
Demikian pula dengan hadits berikut ini:
اØÙ’تَجَمَ رَسÙول٠الله٠ØÙŽØ¬ÙŽÙ…َه٠أَبÙÙˆ طَيْبَةَ Ùَأَمَرَ Ù„ÙŽÙ‡Ù Ø¨ÙØµÙŽØ§Ø¹ÙŽÙŠÙ’Ù†Ù Ù…Ùنْ طَعَام٠وَكَلَّمَ أَهْلَه٠ÙَوَضَعÙوا عَنْه٠مÙنْ خَرَاجÙه٠وَقَالَ Ø¥Ùنَّ Ø£ÙŽÙْضَلَ مَا تَدَاوَيْتÙمْ بÙه٠الْØÙجَامَة٠أَوْ Ù‡ÙÙˆÙŽ Ù…Ùنْ أَمْثَل٠دَوَائÙÙƒÙمْ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berbekam, dibekam oleh Abu Thaibah4, lantas Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar ia diberi dua sha’ makanan (sebagai upahnya) dan melobi tuan-tuannya sehingga mereka menggugurkan setoran kharaj yang harus dibayarkannya. Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya seutama-utama cara pengobatan kalian adalah bekam atau bekam termasuk cara pengobatan kalian yang terbaik’.” (Muttafaq ‘alaih)
Ada lagi kiat teman saya agar lebih terasa aman, dengan akad tertulis di brosur: sewa alat berapa? beli silet ataujarumnya berapa? Tanpa menyebut bayar bekamnya berapa?
Silahkan praktek bekamnya diteruskan sebagai salah satu praktek kesehatan yang dianjurkan Nabi saw.
Jangan lupa shadaqohnya jalan terus....
WaLLAHU a'lam