Assalamualaikum Ustd
Dalam suatu hadis orang mujahirin ( dosa terang - terangan ) tidak diampuni oleh Allah SWT. Tapi jika kita bertaubat nasuha dan menyesalinya apakah Allah SWT mengampuninya?
Apakah hadis ini bertentangan dengan Allah maha pengampun dan Allah maha penerima taubat?
Lalu bagaimana cara bertaubatnya?
Terima kasih Ustd, Allah memberkahi mu
Wa'alaikumussalaam wrwb.
Hadits yang anda maksudkan tersebut sama sekali tidak bertentangan dengan sifat Allah Yang Maha Pengampun, hadits tersebut terkait dengan seseorang yang dengan sengaja berbuat maksiat dengan terang terangan dan tidak mau bertaubat setelahnya, adapun orang yang melakukan sebesar apapun dosanya, namun mau bertaubat dengan sebenar-benarnya, maka Allah pasti akan mengampuninya, lihat firman Allah dalam suroh Az Zumar (QS,39) ayat ke-53 atau suroh Al Furqon (QS,25) ayat ke 68, 69 dan 70
Adapun untuk bertaubat dengan benar, maka diperlukan syarat syara sebagai berikut :
Menggalkan dosa, menyesali atas dosa yang sudah dilakukan, berjanji untuk mengulangi dosa tersebut, taubat harus dilakukan semata karena ingi meraih ridho Allah, dan harus segera dilakukan setelah sadar dan tidak boleh untuk ditunda-tunda, dan kalau dosanya berkaitan dengan sesama, maka harus meminta untuk dimaafka
Demiian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya
Wallahu a'alam bishshawaab
Wassalaamu 'alaikum wrwb.